Dosen Unila Latih Pokdawris Desa Margasari, Lampung Timur dalam Manfaatkan Mangrove Menjadi Sirup Berkualitas Menggunakan Carboxy Methyl Cellulose (CMC)

0
122

Mangrove merupakan ekosistem khas di kawasan pesisir yang memilki toleransi terhadap salinitas, substrat yang minim oksigen dan pengaruh pasang surut. Mangrove memiliki fungsi dari berbagai aspek, dari aspek fisik mangrove dapat melindungi pantai dari energi gelombang dan tsunami, aspek biologi sebagi habitat mencari makan (feeding ground), memijah (spawning ground) dan mengasuh (nursery ground) biota laut, aspek ekonomi sebagai sumber obat-obatan, ekowisata dan bahan pangan. Desa Margasari merupakan salah satu desa pesisir yang memiliki potensi ekosistem mangrove yang terletak di Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupten Lampung Timur, Provinsi Lampung. Desa Margasari juga merupakan Desa Binaan Pusat Penelitian (Puslit) Sumber Daya Pesisir, Kelautan, dan Perikanan, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Lampung (Unila).

Dampak dari pandemi membuat sebagian besar masyarakat pesisir Desa Margasari kehilangan mata pencaharian. Hal ini sangat ironi sekali mengingat Desa Margasari merupakan salah satu desa di pesisir wilayah Lampung Timur yang memiliki potensi ekosistem mangrove sebagai ekosistem yang banyak menyimpan potensi sumber daya yang dimanfaatkan oleh masyarakat pesisir secara berkelanjutan untuk dapat dijadikan altrenatif mata pencaharian dalam mengantisipasi secara ekonomi dampak pandemi Covid 19. Akan tetapi, pemanfaatan dan pengembangan ekosistem mangrove di Desa Margasari masih sangat kurang akibat keterbatasan pengetahuann masyarakat Desa Margasari.

 

Gambar 1. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat mengenai pengolahan sirup mangrove menggunakan teknologi Carboxy Methyl Cellulose (CMC) di Desa Margasari, Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung.

 

Sirup mangrove merupakan salah bentuk olahan pangan dari sari buah. Pada umumnya sirup yang disimpan mengalami pengendapan sehingga berubah menjadi tidak stabil dan mengakibatkan terjadinya penurunan mutu. Upaya untuk mencegah hal tersebut, perlu ditambahkan bahan teknologi untuk menstabilkan sirup, salah satunya yaitu CMC (Carboxyl Methyl Cellulose). CMC adalah bahan penstabil yang merupakan jenis hidrokoloid dan memiliki kemampuan untuk memperbaiki tekstur produk pangan seperti konsistensi, kekentalan, kekenyalan, kekuatan gel, serta berfungsi sebagai stabilisas. Penambahan CMC bertujuan untuk meningkatakan mutu sirup membentuk suatu cairan yang stabil dan homogen, serta tidak mengendap selama penyimpanan.

Pada kesempatan ini, Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dari Fakultas Pertanian Universitas Lampung yang terdiri dari Anma Hari Kusuma, S.I.K, M.Si, Dr. Helvi Yanfika, S.P, M.E.P, dan Puspita Yuliandari, S.T.P, M.Si, dan Naufal Pane, melakukan kegiatan pengabdian  tentang Aplikasi Teknologi Carboxy Methyl Cellulose (CMC) dalam Pengolahan Sirup Mangrove Jenis Api-Api (Avicenia sp.) di Desa Margasari, Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung.

Kegiatan PKM ini dilakukan pada hari Sabtu, 30 Juli 2021 pukul 09.00-12.00 WIB bertempat di lokasi ekowisata Mangrove Desa Margasari, Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur. Kegiatan ini dihadiri oleh 28 orang peserta yang tergabung dalam kelompok sadar wisata (pokdarwis) ekositem mangrove. Mengingat masih dalam masa pandemi Covid-19 kegiatan ini dilaksanakan dengan menerapkan protocol kesehatan 3M (mencuci tangan, menjaga jarak, dan memakai masker).

Gambar 2. Praktek pembuatan sirup mangrove menggunakan teknologi Carboxy Methyl Cellulose (CMC) di Desa Margasari, Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung

Kegiatan ini dipandu oleh Naufal Pane sebagai pembawa acara. Acara dibuka dengan sambutan dari Kepala Desa Margasari yaitu Ibu Wahyu Jaya. Memasuki acara inti yaitu penyampaian materi pengabdian yang pertama mengenai status ekosistem mangrove di Indonesia saat ini  yang disampaikan oleh Anma Hari Kusuma, S.I.K, M.Si. selaku Dosen Jurusan Perikanan dan Kelautan, Universitas Lampung. Pemateri menyampaikan dalam pengabdian mengenai definisi, fungsi, serta jenis dari status ekosistem dan kebijakan yang berkembang di nasional maupun internasional mengenai ekosistem mangrove dengan tujuan menambah wawasan dari pihak pengelola ekowisata mangrove Desa Margasari. Selanjutnya, penyampaian materi pengabdian kedua mengenai pemeberdayaan masyarakat di lokasi  Ekowisata Mangrove yang disampaikan oleh Dr. Helvi Yanfika, S.P, M.E.P selaku Dosen Jurusan Agribisnis Universitas Lampung. Dr. Helvi Yanfika, S.P, M.E.P selaku Dosen Jurusan Agribisnis Universitas Lampung menyampaikan materi pengabdian tentang pemberdayaan masyarakat dan tata kelola lembaga di lokasi ekowisata mangrove. Penyampaian materi pengabdian ketiga mengenai diversifikasi Mangrove yang disampaikan oleh Puspita Yuliandari, S.T.P, M.Si, selaku Dosen Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Lampung. Puspita Yuliandari, S.T.P, M.Si selaku Dosen Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Lampung menyampaikan materi pengabdian tentang berbagai bentuk olahan dari mangrove yang bisa meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar. Sebagai bentuk evaluasi atas pemahaman masyarakat sasaran pengabdian, pada akhir sesi diadakan tanya jawab dan diskusi terkait perkembangan dan permasalahan yang dihadapi dalam pengelolaan ekosiste mangrove Desa Margasari. Saat diskusi, masyarakat menyampaikan bahwa permasalahan yang dihadapi di Desa Margasari mulai dari segi ekonomi akibat pandemi Covid 19 sampai ekologi akibat abrasi  gelombang laut, sampah laut dan intusi air laut. Terakhir kegiatan pengabdian dilakukan praktek pembuatan sirup mangrove dengan Carboxy Methyl Cellulose (CMC) bersma masyarakt Desa Margasari.

Gambar 3. Pemberian plakat kegiatan pengabdian kepada masyarakat  kepada lurah Desa Margasari, Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung

Setelah kegiatan ini dilakuakn  masyarakat Desa Margasari kini menyadari betapa pentingnya pentingnya ekosistem mangrove mulai dari fisik, ekologi dan ekonomi dan bersemangat untuk terus menjaga  dan mengkonservasi ekosistem mangrove. Dengan selesainya rangkaian acara maka diharapkan masyarakat dapat memahami, menjaga, mengembangkan dan memanfaatkjan secara berkelanjutan guna menunjang perekonomian masyarakat pesisir Desa Margasari.