Lemlit Unila Luncurkan 35 Buku

0
96

(Unila) : Lembaga Penelitian Universitas Lampung (Lemlit Unila) meluncurkan 35 buku hasil karya dosen-dosen Unila sepanjang tahun 2012. Sebagian besar penulis merupakan guru besar Unila, seperti Prof. Dr. Ir. Sugeng P. Harianto, MS., dan Prof. Dr. Satria Bangsawan, S.E., M.Si.

Kegiatan peluncuran buku berlangsung hari ini (16/1) di Ruang Sidang Lantai 2 Rektorat Unila. Acara ini dihadiri oleh Ketua Lemlit Unila Dr. Eng. Admi Syarif dan dibuka oleh Pembantu Rektor I Unila Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin.  Sejumlah pejabat fakultas dan dosen turut hadir pada kegiatan bertema “Refleksi dan Proyeksi Lembaga Penelitian Unila” ini.

Admi memaparkan, sepanjang tahun 2012 Lemlit Unila telah menerima hibah dana dan telah diimplementasikan. Lemlit telah memiliki 202 judul penelitian dengan total dana lebih dari Rp7 milyar. Dana tersebut berasal dari pemerintah daerah dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).  Jumlah hibah yang diterima Unila meningkat 31 persen dibanding tahun sebelumnya.

Pada konteks kerja sama, kata Admi, terjadi peningkatan sebanyak 225 persen, dengan total dana lebih dari Rp4 milyar. Tahun ini pula, Lemlit Unila menjadi satu-satunya lembaga tersertifikasi di Sumatera untuk melakukan analisis dampak lingkungan.

Mengenai paten, dosen FMIPA Unila ini menerangkan, selama 3 tahun terakhir telah ada 16 judul yang didaftarkan. Dua belas di antaranya telah melewati uji substantif. Sedikitnya butuh waktu lima hingga enam tahun untuk memperoleh sertifikat paten.

Prestasi lain yang telah diukir oleh Lemlit Unila adalah kerja sama antara Pusat Studi Budaya Lampung dengan Pemerintah Kabupaten Mesuji berupa penyusunan buku Budaya Mesuji. Selanjutnya, Pusat Studi Pesisir bekerja sama dengan Departemen Kehutanan dalam menjaga dan melestarikan hutan mangrove. Bahkan, Unila memperoleh bantuan gedung dari Pemerintah Kabupaten Lampung Timur. Tahun berikutnya juga kembali dianggarkan gedung yang akan menjadiMangrove Center.

Kelemahan Unila saat ini, lanjut Admi, terdapat pada publikasi internasional. Unila memang telah memiliki banyak jurnal, namun belum terakreditasi. “Tahun ini Lemlit ingin men-support seluruh jurnal di Unila. Semoga pelan-pelan menjadi jurnal terakreditasi. Semoga ke depan penelitian Unila lebih baik,” harapnya.

Pada kesempatan yang sama, Hasriadi mengungkapkan, hendaknya Unila bertransformasi dariteaching university menjadi research universityResearch university artinya antara penelitian dan pembelajaran saling melengkapi dan tidak terpisahkan.

Hasriadi mengharapkan agar para dosen melakukan inovasi terhadap penelitian yang dilakukan sehingga layak terpublikasi dalam jurnal-jurnal internasional. Selain itu, penelitian yang dilakukan hendaknya  dapat diterapkan di dunia industri.