Bandar Lampung, 27 November 2025 – Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Lampung (Unila) hari ini sukses menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) Penguatan Kerja Sama Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Unila Tahun 2025.
FGD yang digelar di Gedung Rektorat Unila ini bertujuan untuk menyelaraskan program riset dan PKM Unila dengan kebutuhan nyata pembangunan daerah, serta memperkuat sinergi antara akademisi dan pemangku kepentingan (stakeholder) di tingkat regional.
🎙️ Hadirkan Pimpinan dan 44 Mitra Strategis
Kegiatan strategis ini menghadirkan dua narasumber utama dari jajaran pimpinan universitas, yaitu Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan Sistem Informasi (WR 4) Unila, Prof. Dr. Ayi Ahadiat, S.E., M.B.A., dan Kepala LPPM Unila, Dr. Eng. Ir. Dikpride Despa, S.T., M.T., IPM., ASEAN Eng.
Kehadiran kedua pimpinan tersebut menegaskan komitmen Unila untuk menjadikan hasil penelitian sebagai motor penggerak inovasi yang berdampak langsung.
FGD ini menjadi istimewa dengan partisipasi total 44 stakeholder kunci. Mereka terdiri dari perwakilan pemerintah provinsi dan daerah, serta lembaga teknis seperti Balitbang dan Bappeda dari berbagai wilayah di Provinsi Lampung.
🎯 Sinkronisasi Program Riset dengan Pembangunan Daerah
Dalam paparannya, WR 4 Unila, Prof. Dr. Ayi Ahadiat, menekankan pentingnya kolaborasi yang terstruktur. “Kerja sama ini harus lebih dari sekadar tanda tangan. Kami ingin memastikan Peta Jalan Riset Unila 2021-2025 benar-benar tersinkronisasi dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Dengan demikian, luaran penelitian dosen kami dapat menjadi solusi inovatif dan aplikatif bagi permasalahan di daerah,” ujar Prof. Ayi Ahadiat.
Sementara itu, Kepala LPPM Unila, Dr. Dikpride Despa, menjelaskan bahwa FGD ini merupakan langkah konkret LPPM Unila dalam merespons status Unila sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Layanan Umum (PTN-BLU) dan Klaster Mandiri.
“Kami menyambut baik masukan dari 44 mitra strategis hari ini. Inovasi Unila, mulai dari sektor pertanian, kelautan, energi terbarukan, hingga tata kelola pemerintahan, harus kita hilirisasi. Kemitraan dengan Bappeda dan Balitbang adalah kunci agar kebijakan daerah dapat berbasis bukti ilmiah (evidence-based policy),” tegas Dr. Dikpride.
📝 Harapan dari Stakeholder
Perwakilan dari Bappeda Provinsi Lampung mengapresiasi inisiatif FGD ini. “Kami berharap, data dan temuan dari Unila dapat memperkaya dokumen perencanaan kami. Terutama dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” tutur salah satu perwakilan stakeholder.



